Resin Sintetis

Resin Sintetis

2 June 2014

Pada artikel-artikel sebelumnya, kita telah membahas banyak hal tentang sejarah resin atau lebih tepatnya adalah resin yang pada awalnya masih berupa damar yang berasal dari pohon-pohon di hutan tropis di Asia Tenggara. Seiring dengan perkembangan revolusi industri, penggunaan resin atau damar alamiah tersebut pun mulai tersaingi dengan adanya resin-resin sintetis yang bisa didapatkan dari pengolahan minyak bumi atau yang jamak disebut sebagai petrokimia. Resin sintetis jelas memilik perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan resin yang berasal dari alam. Bagaimanakah sebenarnya resin sintetis itu? Berikut adalah penjelasannya.

Para pakar sendiri menyebut resin sintetis sebagai suatu campuran dari bahan-bahan non metalik buatan dan biasanya berasal dari sejenis senyawa organic. Bahan-bahan senyawa organic ini bisa didapatkan dari proses dari pengolahan minyak. Resin sintetis atau yang biasa disebut sebagai synthetic plastic ini dapat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk kebutuhan komersial dari yang merupakan bahan untuk kebutuhan primer seperti bahan pakaian maupun bahan bangunan, maupun beberapa bahan lainnya seperti peralatan rumah tangga ataupun piranti elektronik sekaligus sebagai bahan utama pada aktivitas industri. Resin sintetis sendiri memiliki sifat-sifat khusus berupa berkerat dan juga keras dan bahan-bahan pembentuknya secara kimiawi memiliki kesamaan dalam susunan polimer ataupun molekul kompleksnya yang tinggi.

Dalam pembentukannya, resin sintetis biasanya dibentuk dengan cara dipanasi dan ditekan. Hanya saja terdapat beberapa teknik tambahan lain yang biasanya berupa adanya reaksi kimia agar resin benar-benar bisa diproduksi menjadi resin yang dibutuhkan. Ada atau tidaknya reaksi kimia ini ternyata dapat memberikan klasifikasi berbeda pada resin sintetis.