Pelumas Penghantar Panas (bagian 1)

Pelumas Penghantar Panas (bagian 1)

25 February 2014

Begitu banyak jenis pelumas yang dipakai di berbagai jenis industri. Berbagai tipe pelumas tersebut diciptakan sesuai dengan kebutuhan kerja masing-masing dari mesin. Sebagai contoh sederhana, pelumas untuk mesin industri tentu saja akan tidak baik untuk dipakai pada mesin kendaraan bermotor atau juga sebaliknya. Namun, tahukah anda jika disamping fungsi pelumas yang dibedakan sesuai dengan jenis mesin, pelumas juga diklasifikasikan dengan lebih sempurna sesuai dengan perkembangan teknologi, yakni dengan cara diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan kinerja mesin atau performanya. Salah satu jenis pelumas yang disesuaikan dengan kinerja adalah jenis elumas penghantar panas.

Jenis pelumas penghantar panas ini banyak dipakai oleh dunia industri. Spesifikasi dari pelumas ini cukuplah unik dan berbeda dari pelumas kebanyakan, berikut adalah diantaranya:

  • Pelumas penghantar panas tentu harus memiliki spesifikasi tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar, apalagi tidak cepat panas, flash point dari jenis pelumas ini haruslhah sangat tinggi untuk dapat bekerja sesuai fungsinya.
  • Molekul pembentuk pelumas ini memiliki ikatan yang sangat kuat. Jenis pelumas penghantar panas ini biasanya dibuat dari bahan paraffin murniyang tidak mudah menghasilkan karbon saat digunakan dan juga tidak mudah mengendap, sehingga panas yang dialirkan tidak akan terhambat dan pelumas pun bekerja dengan lancar.
  • Pelumas ini memakai bahan paraffin murni, bukan naftanis yang banyak digunakan pelumas biasa. Hl ini dikarenakan pelumas penghantar panas membutuhkan molekul yang kuat dan tidak mudah rusak yang dapat didapatkan dari paraffin murni. Bahan dasar yang kurang baik dapat membuat warna pelumas mudah berubah karena teroksidasi dan meninggalkan kerak atau lumpur di badan mesin. Hal ini tentu saja dapat menurunkan performa mesin di masa depan jika digunakan terus menerus.

Sumber: http://lubricantadvisor.wordpress.com/




Comments are closed.