Lapisan Coating Organik Atau Anorganik (Bagian 4)

Lapisan Coating Organik Atau Anorganik (Bagian 4)

24 November 2014

Saat kita melihat suatu barang, hal pertama yang akan kita lihat biasanya adalah lapisan terluar; kulit, cover, atau lapisan cat. Lapisan terluar ini memiliki pengaruh yang besar pada penampilan suatu benda. Sebagai contoh, kompor minyak yang tidak dilapisi cat biasanya akan memiliki tampilan yang sangat buruk setelah dipakai untuk memasak selama beberapa waktu. Tampilan yang buruk ini bahkan dapat mempengaruhi dari kinerja suatu benda atau kepercayaan pengguna pada kinerja suatu benda. Tidak percaya? Apakah anda yakin dapat memakai kompor yang memiliki rupa gosong dan penuh dengan bagian yang terbakar api?

Disinilah peran dari pelapisan coating menjadi penting. Benda-benda yang kita gunakan sehari-hari memiliki perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan. Disamping itu, tampilan suatu benda pun akan bertahan lebih lama sehingga performa dari suatu benda dapat terjaga dengan baik. Lapisan coating yang paling umum kita lihat adalah cat. Cat dipakai pada banyak sekali benda bahkan hingga dalam porsi yang kecil seperti mainan anak-anak. Lapisan coating cat sendiri banyak yang memakai bahan-bahan organik dan saat kita ingin memberikan lapisan coating pada suatu benda, maka sebaiknya kita juga mempersiapkan permukaan dari benda tersebut agar siap dilapisi.

Persiapan dapat dilakukan dengan memakai sistem pembersihan kimiawi yang mencakup beberapa barang seperti Wetting agent sebagai pembasah, surfactans sebagai pemberi tenaga, surface active agent sebagai pemberi reaksi polarisasi, amalgam sebagai peluntur gemuk, emulsifying additives sebagai pemberi kestabilan pH, sanitizer sebagai pencuci, pufying compound, dan juga bahan-bahan kimia lain seperti scavenging agent sebagai salah sati bahan aktif dan juga inhibitor sebagai pemberi kestabilan pada suhu.

Sumber: cloudyaezra.blogspot.com




Comments are closed.