Jenis-Jenis Pelumas (Bagian 5)
3 February 2014
Kebanyakan dari kita akan jauh lebih akrab dengan pelumas yang berbahan dasar cair yang biasanya berupa oli atau minyak yang digunakan pada berbagai mesin kendaraan atau mesin industri. Hal ini tentu akan membuat kita cukup terheran-heran jika diberitahu bahwa terdapat beberapa jenis pelumas yang bahkan memiliki bahan dasar dari bahan padat. Jenis bahan yang padat ini biasanya digunakan untuk mengakomodasi pelumasan yang tidak dapat dikendalikan oleh pelumas bahan cair karena kelemahan dari zat cair biasanya ada pada suhu yang relatif sangat tinggi atau bahkan sangat rendah. Namun, disamping dari benda padat, pelumas juga dapat didadaptkan dari bahan semi padat.
Pelumas dari bahan semi padat ini memiliki kecenderungan dimana saat suhu pada proses atau mesin meningkat, maka pelumasnya akan menurun, sementara itu, saat suhu yang ada menurun, maka pelumas ini akan mengental. Kita dapat mengambil contoh dari pelumas ini dalah pada grease atau yang akrab disebut sebagai gemuk.
Gemuk sendiri biasanya dibuat dari bahan berupa sabun, minyak mineral, atau beberapa bahan lain serta adanya zat additive. Kelebihan utama dari gemuk adalah pelumas ini melekat pada permukaan logam dan memiliki kekentalan yang sangat tinggi. Kadar viskositasnya juga sangat bergantung pada laju gseekan antar permukaan logam komponen yang bergerak.
Meskipun banyak dipakai untuk melumasi mesin, gemuk memakai bahan sabun yang terkenal akan larut dalam air namun tidak larut pada logam sehingga penggunaannyapun bisa dikatakan terbatas. Pelumas semi padat ini sangat bak dalam membuat lapisan film tebal pada permukaan cetakan dengan benda kerja, khususnya pada bagian atas pelumas konversi. Selain gemuk, terdapat wax yang memiliki struktur yang lebih rumit namun biasanya hanya dapat digunakan pada proses pengerjaan logam, kecuali pada pengerjaan tembaga dingin dan baja tahan karat dengan paduan suhu yang sangat tinggi.
Sumber: http://erulmesin09.blogspot.com/