Jenis-Jenis Pelumas (Bagian 2)

Jenis-Jenis Pelumas (Bagian 2)

28 January 2014

Pelumas dan mesin adalah sesuatu yang nyaris tidak bisa dipisahkan. Bagaimana tidak? Kita dapat mengambil sebuah contoh sederhana saat mesin kendaraan bermotor kehabisan pelumas atau oli, maka yang terjadi adalah mesin kendaraan bermotor tersebut menolak untuk bekerja. Kita tentu telah jamak mendengarkan saran berupa sering-seringlah mengganti oli atau pelumas mesin agar tidak dipergunakan terlalu lama karena dapat merusak mesin itu sendiri. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa, bahkan, saat oli mesin yang terlalu lama digunakan saja dapat merusak mesin saat bekerja, bagaimana mungkin suatu mesin yang bekerja dengan mengalami pergesekan yang sangat keras dapat bertahan tanpa adanya pelumas?

Jenis pelumas yang sangat mudah ditemukan di berbagai tempat adalah jenis pelumas dengan bahan cair yang biasanya dibuat dari oli. Pelumas ini banyak dipakai pada mesin-mesin kendaraan bermotor atau bahkan mesin-mesin industri. Jenis pelumas cair sendiri memerlukan sejenis zat additive yang dipercaya dapat meningkatkan kualitas dari pelumasan. Jenis penggunaan dari additive ini sendiri bermacam-macam, sebagai contoh jenis pelumas yang banyak dipakai pada area roda gigi yang dapat mengalami tekanan yang sangat tinggi, maka zat additive yang dipakai adalah sejenis additive extreme pressure.  Sementara itu, jenis pelumas yang dipakai untuk mesin yang bekerja biasanya memakai suatu bahan additive yang tahan terhadap suhu yang tinggi saat mesin berjalan dan juga anti oksidasi.

Perkembangan dari pelumas bahan cair sendiri sangat mencengangkan, disamping berkembang menjadi berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan fungsi dan jenis peralatan masing-masing dan bahkan teknologi terkini dapat membuat pelumas memberikan perlindungan yang jauh lebih maksimal yang dapat meningkatkan performa mesin secara maksimal.

Sumber: http://erulmesin09.blogspot.com/




Comments are closed.