Inspeksi pada Pipa Menggunakan Kamera Infra Merah

Inspeksi pada Pipa Menggunakan Kamera Infra Merah

29 December 2015

Pipa adalah salah satu bagian dari industri yang sangat penting. Hampir semua jenis industri memerlukan pipa sebagai pengalir berbagai bahan cair. Keberadaan pipa berfungsi sebagai penyalur bahan produksi, bahan bakar, atau bahkan sebagai pembuangan. Jika salah satu pipa mengalami masalah, maka bisa jadi seluruh proses produksi pada suatu industri dapat mengalami hambatan. Disinilah letak pentingnya inspeksi atau pemeriksaan pada pipa. Namun, faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi frekuensi inspeksi pipa?

Biasanya, tingkat korosi dan juga erosi dari cairan yang disaluran melalui pipa adalah pengaruh utama dari frekuensi inspeksi pipa. Pipa yang terus-menerus dialiri oleh cairan yang bersifat korosif, erosif, atau bahkan destruktif tentu saja berpotensi mengalami kerusakan.

Kerusakan pada pipa itu bermacam-macam, namun yang paling sering terjadi dan membawa dampak kerusakan yang cukup signifikan adalah kebocoran pada pipa. Hal ini karena pipa tergerus terus menerus oleh berbagai bahan cairan destruktif, korosif dan erosif tersebut. Disamping itu, jika tekanan udara di dalam pipa cukup tinggi, maka bisa juga frekuensi inspeksi ditingkatkan karena tekanan udara dapat berpengaruh pada kondisi pipa.

Jika pipa mengalirkan bahan cair yang mudah terbakar seperti pada pipa-pipa dalam industri minyak atau kimia, tentu kebocoran pipa akan berakibat fatal. Maka inspeksi berkala tentu sangatlah dibutuhkan untuk menjaga proses produksi dengan aman dan lancar. Untuk itu perlu adanya alat yang menunjang kebutuhan ini, salah satunya adalah kamera infra merah. Kemampuan kamera infra merah yang dapat menangkap perbedaan suhu pada obyek tertutup seperti pipa, dapat lebih dini mengidentifikasi potensi kebocoran pada pipa. Karena permukaan pipa yang berluang akan terdapat perbedaan suhu yang dapat ditangkap oleh kamera infra merah, sehingga akan segera diketahui potensi kebocoranya.




Comments are closed.