11 January 2016
Jika kita mendengar kata resin, hal pertama yang terlintas dalam pikiran biasanya adalah bahan kimia yang dibutuhkan dalam aktifitas industri. Namun tahukah anda, resin memiliki sejarah yang cukup panjang, bahkan jika dijabarkan maka sejarah resin cukup panjang karena telah ada jauh sebelum revolusi industri pada abad ke 19 silam.
Lalu darimanakah resin ini berasal? Resin ternyata tidak selalu berasal dari cairan kimia sebagaimana yang kita bayangkan. Resin ternyata dapat berasal dari produk hutan dan merupakan cairan getah yang lengket dari beberapa jenis pohon yang berasal dari hutan-hutan di kawasan Asia Tenggara.
Sebelum Perang Dunia di awal tahun 1900 an, Indonesia bahkan memiliki beragam jenis resin yang berasal dari hutan-hutannya dan beberapa jenis resin seperti Terpentin yang berasal dari buah pinus ataupun resin berjenis Agathis telah menjadi komoditas yang bernilai cukup tinggi.
Masyarakat Indonesia sendiri kurang begitu mengetahui produk resin di luar dunia industri. Namun, ketika kita menyebutnya damar, maka orang pun biasanya langsung mengerti. Damar yaitu resin yang ternyata adalah produk dagang yang paling tua dari Asia Tenggara dan sudah ada sejak zaman prasejarah. Orang Indonesia lebih mengenalnya damar daripada resin.
Pohon-pohon di hutan Asia Tenggara dikenal dengan jenis dipterokarpa. Resin sangat banyak ditemukan di area dataran rendah. Di Indonesia, tumbuhan penghasil damar ditemukan di area Indonesia bagian barat. Sayangnya, kita masih dianggap sebagai produsen resin yang memiliki kualitas rendah untuk dunia industri jika dibandingkan dengan resin yang berasal dari kopal ataupun terpentin.
Untuk dunia industri, resin memang memiliki peranan yang cukup penting. Maka dari itu resin selalu dikaitkan dengan aktifitas industri. Padahal penggunaan resin atau damar bukan hanya pada dunia industri.