Air Compressor (Bagian 1)

Air Compressor (Bagian 1)

28 March 2014

Mungkin telah menjadi suratan takdir jika kita menyebut nama kompresor, maka hal pertama yang akan kita ingat adalah tukang tambal ban atau bengkel di pinggir jalan. Sebenarnya, kompresor tidak hanya berbentuk seperti mesin yang memiliki roda seperti di tukang tambal ban tersebut. Banyak sekali jenis kompresor yang dapat kita kenal, salah satunya adalah air compressor.

Meskipun sama-sama menghasilkan udara bertekanan, air compressor yang kita bahas ini jelas berbeda dengan air compressor yang ada pada tukang tambal ban. Tekanan yang dihasilkan oleh air compressor ini cukup tinggi. Ukuran air compressor cukup besar, sehingga tinggi kecepatan pengisian udara ke tangki juga cukup cepat sehingga tekanan pun akan cepat meningkat. Disini kita akan membahas lebih dalam tentang air compressor yang banyak dipakai di dunia industri.

Secara umum, air compressor terbagi menjadi empat jenis utama, yakni jenis mini, direct driven, belt driven, hingga jenis screw.

Jenis air compressor mini tidak menggunakan tabung tekanan. Tidak adanya tbaung ini membuat bentuknya cukup kecil dan hanya menghasilkan tiupan udara. Jenis air compressor mini ini bisa dipakai untuk perlengkapan mobil dengan memakai penggerak motor DC, dapat dipakai dalam proses pengecatan sederhana dengan dilengkapi spraygun low pressure, dapat juga dipakai untuk mengecat dengan ditambahi dengan memakai air pen brush.

Jenis air compressor yang kedua adalah direct driven yang memakai motor penggerak langsung yang terhubung dengan pompa udara. Hal ini memungkinkan kecepatan pompa udara diatur dengan kecepatan putaran motor penggerak. Air compressor ini biasanya memakai sistem single piston pada pompa udara. Jenis air compressor ini terkenal akan kecepatan pengisian udaranya, hanya saja, suara operasionalnya cukup mengganggu karena putarannya yang cukup tinggi dan bahkan dalam tanki tekanan dapat ditemui cukup banyak air.

Sumber: kaskus.co.id




Comments are closed.