Metode Pembersihan Pipa (Bagian 11)
30 September 2014
Pada artikel-artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas tentang metode pembersihan pipa yang memakai bahan kimia berupa soda api. Soda api ini dicampurkan dengan air dan kemudian dibilaskan ke dalam bagian dalam pipa. Teknik ini memang dikenal sangat mampu dan efektif dalam membuat berbagai kotoran dan sumbatan pada pipa dengan cepat, namun, pemakaian soda api sendiri sebenarnya cukup berbahaya mengingat dampaknya yang sangat buruk jika terkena bagian tubuh manusia. Bahkan, dalam beberapa kasus, soda api mampu membuat beberapa material termasuk pipa itu sendiri akan rusak jika terkena berkali-kali. Hal ini berarti penggunaan soda api bagi pembersihan pada pipa ternyata kurang baik bagi banyak hal, termasuk diantaranya bagi pipa ini sendiri.
Lantas, bahan kimia mana yang dirasa dapat menjadi pengganti bahan soda api tersebut? jawabannya adalah bahan chlorine. Sebagaimana bahan kimia soda api, bahan kimia chlorine sendiri memiliki cara pembersihan pipa yang nyaris sama, yakni pembilasan. Bahan chlorine yang biasanya berbentuk cair kita siapkan sebanyak 1 liter dengan kadar sekitar 60 hingga 80 persen, sementara itu bahan air yang kita butuhkan sebanyak seperempat dari toren air. Kedua bahan tersebut kemudian dicampur hingga rata dan sebagaimana dengan soda api, kita dapat melakukan pembersihan pipa dengan cara menyiramkannya pada bagian dalam pipa dengan tekanan tertentu.
Sebagaimana soda api, chlorine juga terkenal mampu memberikan pembersihan yang maksimal bagi bagian dalam pipa, khususya pada pipa yang penuh dengan kotoran berupa lumut. Hal ini berarti, pipa-pipa yang banyak dipakai untuk keperluan rumah tangga ataupun industri makanan akan sangat tertolong dengan sistem pembersihan dengan memakai bahan kimia chlorine ini.