Mengenal Sejarah Resin (Bagian 2)
26 May 2014
Pada artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas damar, hasil tumbuhan khas Asia Tenggara yang ternyata menjadi awal dari tumbuhnya penggunaan resin di dunia industri. Dengan sejarah yang panjang, damar ternyata dapat muncul sebagai komoditi bernilai ekonomis sejak sebelum masa perang dunia. Namun, tahukah anda, terdapat beberapa jenis damar di pasaran dengan klasifikasi yang berbeda-beda. Berikut adalah sedikit penjelasan dari damar yang kita kenal.
Secara umum, masyarakat mengenal ada dua jenis damar yang beredar di masyarakat. Uniknya, kedua jenis damar ini memiliki perbedaan yang begitu kentara khususnya di dalam perbedaan kualitas. Damar jenis pertama dikenal sebagai damar batu. Jenis damar ini dianggap pakar industri sebagai jenis damar dengan mutu yang rendah dan warna dari damar batu sendiri biasanya adalah coklat kehitaman. Damar batu berasal dari pohon dan biasanya damar ini berasal dari getah-getah yang keluar dengan sendirinya dari pohon yang terluka. Getah-getah ini kemudian menggumpal hingga menjadi ukuran yang cukup besar untuk kemudian karena cukup berat maka gaya gravitasi bumi pun menariknya hingga jatuh dari kulit pohon. Gumpalan-gumpalan getah damar ini dapat dikumpulkan di area tanah sekitar pohon-pohon penghasil damar tersebut. Biasanya, jenis damar batu ini dapat ditemukan dari pohon-pohon penghasil damar berusia tua.
Jenis damar kedua yang dikenal oleh masyarakat luas adalah damar mata kucing. Berbeda dengan damar batu, secara kasat mata biasanya damar ini lebih terlihat bening dan kekuningan. Damar mata kucing sendiri biasanya dianggap sebagai damar dengan kualitas tinggi dan seimbang dengan kopal. Damar ini didapatkan dengan cara melukai kulit pohon penghasil damar yang biasanya berasal dari genus Shorea dan Hopea. Shorea Javanica dan Hopea dryoblanoides biasanya adalah jenis pohon damar yang dapat menghasilkan jenis damar berkualitas ini.