Beberapa Sistem Pelumasan (Bagian 2)
21 January 2014
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang sistem pelumasan yang dipercaya paling sederhana yang pernah diciptakan, yakni sistem pelumasan campur yang banyak dipakai pada mesin mesin kendaraan bermotor kuno atau dua tak. Seiring perkembangan jaman, perkembangan dari sistem pelumasan sendiri telah banyak berkembang menjadi beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis lain dari sistem pelumasan yang banyak kita temui di banyak bidang.
Sistem pelumasan berikutnya adalah sistem pelumasan autolube yang ternyata juga masih banyak dipakai oleh mesin-mesin dua tak. Sebagaimana sistem pelumasan campur, sistem ini juga masih memakai pelumas utama dan juga pelumas tambahan seperti oli samping atau oli campur dimana pelumas tmbahan ini dimasukkan ke dalam ruangan pembakaran pada mesin dengan cara dipompa oleh pompa oli sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah pelumas tambahan yang masuk ke ruang pembakaran mesin disesuaikan dengan jumlah putaran dan pembukaan dari katup masuk atau reet valve sehingga pelumas dapat diminimalkan secara efektif dan tidak boros.
Saat bahan bakar masuk ke dalam karburator, pompa oli berputar dan pelumas tambahan masuk ke ruang pembakaran lewat saluran khusus. Bahan bakar dan pelumas pun kemudian tercampur di karburator untuk kemudian masuk ke ruang pembakaran mesin dan melumasi bagian mesin yang bergerak.
Jenis sistem pelumasan berikutnya adalah sistem pelumasan percik, dimana sistem pelumasan ini memanfaatkan gerakan saat bagian-bagian mesin bergerak saat mesin dinyalakan. Gerakan bagian mesin tersebut dapat memercikkan pelumas pada bagian mesin yang bergerak. Kita dapat mengambil contoh penggunaan sistem ini pada mesin dengan katup samping atau side valve dengan kapasitas kecil dimana poros engkol yang berputar di dalamnya dapat memercikkan pelumas untuk melumasi dinding silinder mesin.
Sumber: www.rider-system.net