Beberapa Sistem Pelumasan (Bagian 1)

Beberapa Sistem Pelumasan (Bagian 1)

20 January 2014

Dalam dunia permesinan, kita tentu akan akrab dengan yang namanya sistem pelumasan. Sistem pelumasan ini sangatlah penting dalam kelangsungan proses permesinan. Anda bisa membayangkan sendiri saat mesin bekerja, banyak bagian antar logam yang paling begesekan, jika tidak ada pelumas yang menjadi media penengahnya, tentu saja gesekan antar logam tersebut akan sangat mengganggu proses atau bahkan merusak logam itu sendiri. Pelumasan sendiri memiliki beberapa jenis sistem yang berbeda-beda, yang tentu saja disesuaikan dengan proses mesin apa yang bekerja. Berikut adalah beberapa sistem pelumasan yang banyak dipakai dalam berbagai bidang.

Jenis sistem pelumasan pertama yang paling terkenal adalah sistem pelumasan campur atau mix. Jenis sistem pelumasan ini dapat dilakukan dengan cara mencampur minyak pelumas dengan bahan bakar. Sistem ini mungkin dapat ditemui di beberapa mesin sepeda motor dua tak yang memiliki kapasitas kecil dengan mencampurkan oli mesin atau oli samping (biasanya hanya sekitar dua hingga empat persen) dengan bensin pada tangki bahan bakar. Sistem pelumasan ini bisa dikatakan masih sangat sederhana dan memiliki kelemahan berupa borosnya konsumsi oli dan memproduksi banyak polusi udara. Posisi tangki bahan bakar pada sistem ini biasanya juga di atas mesin.

Dengan posisi tangki bensin di atas, maka bahan bakar akan turun mengikuti arus gravitasi saat kran bahan bakar terbuka. Bahan bakar dan pelumas akan mengalir ke arah karburator, dimana bahan bakar, pelumas dan udara akan membentuk campuran homogeny dan kemudian akan masuk ke area dapur mesin. Disinilah fungsi campuran bahan bakar dan pelumas melumasi area mesin yang sedang bekerja sehingga proses mesin dapat bekerja dengan lancar tanpa ada halangan.

Sumber: http://www.rider-system.net/