Beberapa Proses Polimerisasi Pada Resin
4 June 2014
Pada artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas tentang beberapa proses kimiawi yang bisa saja dipergunakan dalam proses pembentukan resin maupun tidak bergantung pada jenis resin mana yang ingin kita produksi. Untuk kali ini, kita akan membahas salah satu proses yang juga penting dalam pembentukan resin, proses tersebut adalah proses polimerisasi
Dalam proses polimerisasi pada resin sendiri, kita akan engenal adanya sistem induksi yang bisa saja terjadi dalam 3 jenis induksi yang berbeda, apa sajakah proses induksi tersebut? Sistem induksi pertama yang dapat terjadi pada resin adalah adanya aktifasi panas. Sebagai contoh adanya induksi aktifasi panas ini, kita dapat melihat yang terjadi pada resin dengan jenis akrilik polimerisasi panas atau heat cured acrylic resin dimana kita akan menemukan banyak sekali resin dengan basis gear tiruan yang berpolimerisasi dengan heat activated polymerization. Jenis sistem induksi yang kedua adalah yang disebut dengan aktifasi kimia. Sistem induksi ini berhubungan erat dengan adanya aktifasi dengan bahan kimia dengan kondisi suhu mulut atau juga disebut sebagai suhu kamar. Jenis sistem induksi dengan aktifasi kimia ini dapat ditemui pada penggunaan dari benzoyl peroxide dan juga aromatic anime dan terjadi dalam self cured dental restorative yang merupakan bahan tumpatan swapolimerisasi. Sementarai itu, terdapat sistem induksi terakhir yang belum kita bahas, yakni sistem induksi yang memakai aktifasi sinar. Sistem induksi ini memakai sistem berupa adanya photon dari energy yang nantinya akan mengaktifkan initiator yang kemudian akan dapat menghasilkan sejumlah cabang yang bebas sehingga cabang-cabang tersebut dapat mengawali proses polimerisasi. Bahan-bahan seperti tumpatan polimerisasi cahaya atau light cured dental restorative, camphoruione dan juga anime akan segera bereaksi jika mendapatkan sinar nyata atau yang disebut sebagai visible less. Cahaya ini akan sangat baik untuk memunculkan bagian yang bebas.