Beberapa Jenis Compressor (Bagian 2)

Beberapa Jenis Compressor (Bagian 2)

14 March 2014

Pada artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas jenis compressor kerja pasif yang dapat dibagi menjadi compressor putar dan juga kompresor reciprocating. Dari dua jenis kompresor kerja pasif tersebut, kita akan menemukan bahwa compressor putar cenderung lebih banyak digunakan pada dunia industri dibandingkan dengan compressor jenis reciprocating. Hal ini dikarenakan compressor jenis putar memiliki beberapa keunggulan seperti dari bentuk yang sederhana dan berat yang relatif ringan, serta ditunjang dengan perawatan yang cukup rendah dan hasil keluaran yang relatif lebih tinggi dari compressor reciprocating.  Namun, sebenarnya, masih ada beberapa jenis compressor lain yang akan cukup mudah untuk ditemui di dunia industri, apa sajakah mereka? Berikut adalah diantaranya:

Jika sebelumnya kita membahas jenis compressor kerja pasif atau Positive Displacement Compressor maka untuk kali ini kita akan membahas tentang compressor dengan kerja yang dinamis atau juga akrab disebut sebagai Non-Positive Displacement Compressor. Jenis compressor dinamik sendiri dikenal sebagai compressor yang mampu memberikan energy kecepatan pada udara atau gas dengan berkelanjutan. Kompressor ini dikenal memiliki bagian impeller yang terus berputar pada kecepatan yang tinggi. Energi kecepatan tersebut kemudian berubah menjadi energy tekan karena dipengaruhi oleh berputarnya impeller dan juga diffuser. Dalam dunia industri, kita akan mengenal dua jenis compressor kerja dinamik ini, yakni:

Jenis compressor radial atau radial flow (centrifugal) compressor memakai sistem sentrifugal yang memiliki putaran cukup tinggi (300-400). Jenis compressor ini biasanya digerakkan oleh turbin uap atau gas. Penggunaan dari compressor ini dapat ditemui pada supercharger motor dengan daya besar seperti mesin diesel. Dalam pemakaiannya, compressor ini membutuhkan perhitungan yang tepat antara volume jenis dan suhu dari gas yang dipindah.

Jenis compressor kerja dinamik berikutnya adalah compressor axial dimana dalam compressor ini, udara akan bergerak secara parallel dengan shaft yang dinamis. Blade stator dari compressor ini dipengaruhi oleh penambahan densitas gas dan tekanan statis sehingga da[at memberikan energy yang dibutuhkan.