Bahan Yang Dipakai Oleh Pemadam Kebakaran (Bagian 8)

Bahan Yang Dipakai Oleh Pemadam Kebakaran (Bagian 8)

15 September 2014

Perkembangan dunia industri mangalami tahap yang sangat menakjubkan dalam beberapa dekade terakhir. Bagaimana tidak, pada awal abad ke 20, kita masih banyak berkutat di penemuan akan tenaga mesin diesel yang dipergunakan untuk kepentingan industri sandang atau kendaraan besar, namun pada jaman sekarang, kita bahkan telah banyak membahas berbagai industri yang berada pada tempat-tempat dan bahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Salah satu industri yang sangat pesat perkembangannya adalah industri minyak. Kita dapat mengeksplorasi minyak jauh lebih dalam dari jaman sebelumnya. Sebagai contoh, area pertambangan lepas pantai yang berada pada laut yang sangat dalam tentu tidak pernah terbayangkan dapat dibangun pada beberapa abad yang lalu, namun, kita tentu telah banyak mengeksplorasi tambang minyak di berbagai tempat di tengah-tengah lautan nan dalam. Minyak sendiri telah diproses menjadi sekian banyak produk yang sangat berguna bagi kehidupan manusia; dari yang diproduksi menjadi bahan bakar untuk kebutuhan memasak atau transportasi, atau bahkan untuk hal remeh seperti kantong plastik sebagai pembungkus. Hanya saja, dari sekian banyak produk minyak yang kita jumpai, kebanyakan memiliki satu sifat umum; rentan akan api.

Sebagaimana ditakdirkan, api dan minyak memang erat kaitannya khususnya sebagai bahan bakar. Hal ini tentu saja akan membuat berbagai tempat seperti industri perminyakan baik berupa tambang atau pemrosesan minyak, industri otomotif dalam bentuk kendaraan yang juga menggunakan minyak sebagai bahan bakar, sekaligus beberapa fasilitas militer yang erat dengan penggunaan bahan bakar minyak akan sangat rentan jika terkena kebakaran. Pertanyaannya, bagaimana api dapat dipadamkan jika seisi area berisi bahan yang mudah terbakar? Perkembangan teknologi memungkinkan terciptanya bahan pemadam kebakaran yang disebut sebagai Purple K Dry Chemical yang berupa bahan potassium bicarbonate. Bahan ini sangat baik untuk memadamkan api pada kelas B dan C dengan kelebihan tidak bersifat konduktif ataupun korosif. Namun yang pasti, pemadam ini akan mampu menjinakkan api yang berada pada area yang memiliki kerentanan untuk mudah terbakar.