Penggunaan Resin pada Kedokteran Gigi

Penggunaan Resin pada Kedokteran Gigi

30 December 2015

Resin akrilik atau akrilik berasal dari bahasa latin yaitu acrolain yang berarti bau yang tajam. Akrilik merupakan suatu senyawa yang berasal dari asam acrolain atau gliserin aldehida yang secara  kimia dikenal sebagai polymetil metakrilat. Polymetil metakrilat ini merupakan senyawa yang dapat kita buat dari bahan-bahan seperti minyak bumi, gas bumi atau arang batu. Resin akrilik yang dipakai dalam bidang kedokteran gigi terdiri dari komposisi cairan monometil metakrilat dan dalam bentuk bubuk polimetil metakrilat.

Secara umum, penggunaan resin akrilik dalam bidang kedokteran gigi digunakan sebagai bahan denture base, orthodontik base, bahan dasar gigi tiruan, pembuatan anasir gigi tiruan (artificial teeth) dan bisa juga digunakan sebagai bahan untuk merestorasi atau mengganti gigi yang rusak.

Resin akrilik yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi harus memiliki syarat-syarat tertentu agar  tidak merugikan, pasien, dokter gigi, maupun laboran. Syarat-syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

  • Tidak beracun dan tidak mengiritasi
  • Tidak larut dalam saliva dan mengabsorbsi
  • Mempunyai elastisitas yang tinggi
  • Mempunyai batas proporsional tinggi
  • Mempunyai daya tahan tinggi
  • Tidak mudah patah
  • Keras serta memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi
  • Memiliki estetika yang baik
  • Radio-opacity
  • Mudah diperbaiki apabila patah
  • Mempunyai densitas yang rendah untuk memudahkan retansi dalam mulut
  • Mudah dibersihkan

Penggunaan resin terus berkembang ke barbagai sektor dan tidak menutup kemungkinan resin akan dipakai sebagai bahan dasar untuk perlengkapan sehari-hari. Bahkan lantai dengan menggunakan bahan resin disinyalir sangat cocok untuk memberikan keindahahan dalam rumah. Juga dalam beberapa furnitur seperti meja dan lemari, penggunaan resin yang dipadukan dengan cat memberikan sentuhan estetika yang lebih baik pada furnitur.