Perhatikan Tips Berikut, Agar Anda Aman Saat Menggunakan Cairan Resin
10 December 2015
Resin adalah bahan perekat yang kuat, yang biasanya perlu dicampurkan terlebih dahulu antara cairan resin dan katalisnya. Jika diumpamakan bahan bangunan, resin adalah pasir, katalis adalah semennya. Di bidang industri, penggunaan resin sudah umum digunakan. Di bidang otomotif resin digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat dashboard, bemper atau spion. Untuk bidang fashion, resin digunakan untuk membuat boneka peraga pakaian atau manequin.
Resin termasuk bahan kimia keras, maka menggunakan resin haruslah berhati-hati. Saat mencetak mencampurkan kedua bahan, jauhkan hidung anda dari adonan tersebut, karena resin kalau dicampur dengan katalis akan mengeluarkan bau yang menyengat.
Ada baiknya sebelum mencampurkan resi dan katalis, anda melumuri tangan anda dengan bedak terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah cairan resin lengket di tangan anda. Ketika resin menempel di tangan anda, segera bersihkan sebelum mengeras, sehingga akan lebih mudah dan tidak mengganggu proses kerja anda. Begitupun setelah selesai mencampur kedua bahan, tangan yang terkena cairan harus dicuci dengan menggunakan sabun.
Jika anda tidak sengaja meneteskan cairan resin yang belum bercampur dengan katalis, segera berikan beberapa tetes katalis dan diamkan sampai mengeras. Setelah mengeras, baru resin bisa dicongkel. Anda bisa mencongkelnya dengan menggunakan alat keras seperti obeng misalnya.
Seperti halnya menyimpan bahan kimia, menyimpan resin sebaiknya tidak sembarangan. Simpanlah di dalam wadah yang tertutup rapat, hindarkan terkena sinar matahari secara langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Resin umumnya dikenal ada dua jenis, yaitu pekat dan resin bening. Resin pekat tidak dapat ditembus cahaya, sedang resin bening dapat ditembus cahaya. Dari segi harga juga berbeda. Resin bening lebih mahal daripada resin pekat.