19 August 2014
Pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam waktu kita masih Sekolah Dasar, kita terbiasa mendapatkan informasi tentang beberapa jenis gas yang ada pada alam kita. Dari berbagai gas yang diperkenalkan, gas yang bernama oksigen dan karbon dioksida bisa dikatakan sangat melekat di pikiran. Hal ini dikarenakan oksigen dan karbon dioksida berpengaruh langsung pada tubuh manusia dalam hal pernafasan dimana oksigen dihisap dan dari tubuh keluarlah karbon dioksida. Beberapa orang bahkan menganggap kedua jenis gas tersebut saling bertolak belakang karena hal ini. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar mengingat oksigen dan karbon dioksida dapat ditemui di nyaris semua tempat. Namun, jika kita membahas kedua jenis gas ini dalam hubungannya dengan api, maka kedua gas ini ternyata dapat memberikan efek yang sangat bertolak belakang.
Jika oksigen dikenal sebagai gas yang menjadi bahan bakar dari api untuk terus menyala, maka karbon dioksida diyakini dapat memadamkan api. Dengan adanya prinsipi inilah, gas karbon dioksida yang memiliki nama kimia CO2 digunakan sebagai salah satu bahan pemadam api.
Pemadam yang memakai bahan karbon dioksida sendiri dikenal sangat baik dalam memadamkan api yang timbul dari adanya konsleting listrik atau yang disebut dengan kebakaran kelas B dan kelas C. Hal ini dikarenakan karbon dioksida jelas aman dan bersih jika disemprotkan ke beberapa peralatan listrik dan elektronik. Hal ini berarti, jenis pemadam dengan bahan gas ini akan sangat baik diaplikasikan pada lingkungan kantor, laboratorium, dan ruangan tertutup lainnya. Kelebihan karbon dioksida adalah tidak berbahaya bagi tumbuhan dan hewan dan dapat cepat menyerap panas dan menurunkan suhu mengingat uhu gas ini cenderung rendah yakni -50 derajad C. Tabung pemadamnya pun biasanya dibuat khusus dan bertekanan tinggi dengan selang yang panjang dan nozzle berbentuk corong.