Polimerisasi Kondensi Pada Resin Sintetis

Polimerisasi Kondensi Pada Resin Sintetis

6 June 2014

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang adanya modifikasi polimer pada resin dalam proses pembuatan resin sintetis. Proses pembuatan resin sendiri masih cukup banyak sehingga saat kita dapat membahas berbagai detail lain. Salah satu detail yang dapat kita bahas adalah fase polimerisasi pada resin sintetis dan polimerisasi yang saat ini kita bahas adalah polimerisasi kondensasi dan juga polimerisasi adisi.

Dalam hal polimerisasi kondensi, kita akan mengenal adanya reaksi yang dapat menghasilkan jenis polimerisasi ini berkembang dari mekanisme yang sama sebagaimana jika ada reaksi kimia antara dua atau lebih banyak molekul dan juga adanya pemisahan molekul yang lebih kecil seperti ammonia, asam halogen, dan air. Reaksi kimia ini sendiri dapat berulang-ulang terjadi dan menghasilkan molekul makro. Reaksi polimerisasi kondensi sendiri dapat terhambat apabila monomer yang ada di dalam resin tidaklah murni. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang terdapat pada monomer dapat bereaksi dengan molekul aktif dan bebas serta bereaksi dengan salah satu inisiator aktif atau rantai aktif yang berkembang sehingga reaksi ini pun dapat terhambat. Contoh sederhana dari adanya hambatan ini adalah adanya hydroquinone dengan jumlah minimal pada monomer dan zat ini pun dapat menghambat adanya polimerisasi kondensi pada resin. Selain zat tersebut, oksigen ternyata juga dapat membuat proses polimerisasi terhambat sehingga untuk alasan ini proses pencampuran polimer dan monomer haruslah dilakukan pada kondisi yang tertutup.

Monomer yang banyak ditemui di pasaran akan memakai sedikit hydroquinone atau methyl ether agar polimerisasi kondensi dapat dicegah saat proses penyimpanan berlangsung. Cairan monomer sendiri dapat disimpan dalam kaleng atau botol berwarna gelap yang tidak dapt ditembus cahaya mengingat sinar ultraviolet dan panas dapat membuat monomer mengalami polimerisasi secara alami.