Mengenal Spesifikasi Pelumas

Mengenal Spesifikasi Pelumas

14 February 2014

Dalam memilih pelumas, kita tentu saja perlu memperhatikan beberapa faktor seperti tingkat kekentalan dari pelumas itu sendiri atau yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Viskosity Grade. Viskosity Grade sendiri dapat dianggap sebagai tingkat kekentalan dan kemampuan dari pelumas itu sendiri dalam melakukan fungsinya dalam proses pelumasan dan mengalir sesuai dengan bentuk yang diharapkan dalam suhu tertentu. Kode SAE yang mewakili tingkat kekentalan dari pelumas sendiri dikondisikan dengan penjabaran berupa angka-angka di belakang kode SAE akan semakin membesar seiring dengan semakin besarnya pula tingkat kekentalan yang dimiliki oleh pelumas tersebut. Jika setelah kode SAE pelumas itu memiliki kode huruf W, maka kode yang berarti W tersebut mengindikasikan bahwa pelumas tersebut memiliki tingkat penggunaan suhu yang berbeda yang biasanya bisa untuk suhu dingin ataupun suhu panas dan berarti pelumas ini dapat melindungi mesin dalam suhu yang bisa dikatakan ekstrim.

Beberapa kode tambahan dari pelumas dapat memberikan tanda dan petunjuk tersendiri bagi mesin yang kita gunakan. Sebagaimana yang telah kita pelajari, kode pelumas dapat berbeda-beda sesuai dengan bahan bakar yang dipakai oleh mesin tersebut. Kode untuk S biasanya untuk jenis mesin dengan bahan-bakar bensin dengan biasanya dipadukan dengan satu huruf lagi di belakangnya dengan artian dimana semakin mendekati huruf Z maka kualitas dari pelumas semakin tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan mesin modern. Kita dapat mengambil contoh dimana kode SL dapat dipakai untuk jenis mesin kendaraan produksi yang dibuat pada tahun 2001-2004, kode SJ untuk mesin kendaraan produksi 1996 hingga 2001 dan SF/SG/SH untuk jenis kendaraan produksi yang cukup tua, diproduksi antara tahun 1980 hingga 1996.

Sumber: distributoroli.indonetwork.co.id