Lapisan Coating Organik dan Anorganik (Bagian 13)

Lapisan Coating Organik dan Anorganik (Bagian 13)

5 December 2014

Jika kita membicarakan tentang lapisan coating, kita tidak akan bisa lepas dari yang namanya cat. Cat sendiri adalah salah satu lapisan coating yang paling banyak dikenal oleh masyarakat awam. Bagaimana tidak, cat sendiri banyak dikenal sebagai salah satu bahan bangunan yang kerap kali dipakai masyarakat baik saat membangun rumah atau setidaknya merenovasi rumah. Disamping sebagai bahan bangunan, cat juga banyak dipakai sebagai lapisan terluar dari banyak sekali benda. Kita tentu tidak asing bukan jika melihat banyak sekali bengkel yang memberikan jasa pengecatan bagi sepeda motor atau mobil untuk mendapatkan tampilan yang baru.

Ya, cat memang memiliki fungsi utama yang banyak dikenal masyarakat sebagai pemberi tampilan suatu benda. Padahal, cat juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, yakni sebagai pelindung terluar suatu benda dari lingkungan luar. Sebagai contoh, benda berbahan logam jelas membutuhkan perlindungan dari lingkungan yang asam ataupun berkarat.

Cat sendiri sebenarnya memiliki begitu banyak jenis. Untuk kali ini, kita akan membahas tentang cat yang berbahan pengikat air. Cat ini sendiri dapat dipakai sebagai pelapis air dengan posisi lapisan di atas cat dasaran yang biasanya mengandung zat seng. Di pasaran sendiri, cati ini dapat ditemui dalam beberapa bentuk, namun, biasanya kita akan menemukan dalam kondisi larut atau yang masih dalam rupa emulsi. Saat cat telah ditambahkan dan ditunggu untuk mengering, kita harus memastikan bahwa cat ini memiliki ventilasi yang cukup. Ventilasi ini dibutuhkan untuk menjaga kelembaban sehingga permukaan cat pun akan tetap terjaga pada level yang rendah dan baik. Jika kondisi lingkungan terlalu lembab, maka akan terlalu banyak kadar air yang terperangkap dalam cat yang membuat hasil pengeringannya tidak sempurna.

Sumber: cloudyaaaezra.blogspot.com




Comments are closed.