Bahan Yang Dipakai Oleh Pemadam Kebakaran (Bagian 6)

Bahan Yang Dipakai Oleh Pemadam Kebakaran (Bagian 6)

11 September 2014

Perkembangan teknologi memberikan begitu banyak hal-hal yang baru bagi manusia, termasuk diantaranya adalah dalam hal pemanfaatan ruangan atau bahkan adanya pekerjaan baru bagi manusia yang sebelumnya bahka tidak terpikirkan untuk ada. Kita ambil contoh sederhana, sekitar satu abad dahulu, pernahkan kita berpikir akan ada pekerjaan pilot pesawat terbang? Tentu saja belum ada karena teknologi kendaraan belum sebaik seperti sekarang dan bahkan banyak manusia yang masih mendayagunakan pemakaian tenaga hewan untuk keperluan transportasi. Hal yang sama juga terjadi dalam pemanfaatan ruang. Sebagai contoh area laboratorium atau ruang komputer yang pada jaman saiki tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan beberapa dekade lampau.

Manusia masa kini bisa dikatakan banyak melakukan pekerjaan dengan komputer, bahkan banyak pendapat yang berkata bahwa manusia modern sangat bergantung dengan komputer, gadget, dan juga internet. Komputer masa kini sendiri memiliki bentuk yang sangat berbeda khususnya dalam bidang bentuk, ukuran, atau bahkan penggunaan dan instalasi listrik yang ada. Selain komputer, kita juga semakin banyak menemukan tempat-tempat lain seperti laboratorium atau tempat penyimpanan makanan. Perkembangan teknologi memang memungkinkan tempat-tempat tersebut ada dan dipergunakan secara maksimal untuk kebutuhan manusia. Namun sayangnya, meskipun telah dilengkapi dengan beragam teknologi terkini, area-area tersebut cukup rentan untuk mengalami kebakaran yang disebabkan oleh beragam sebab, seperti konsleting listrik, percikan api, atau bahkan kontaminasi benda kimia. Untuk mengatasinya, kita dapat memakai jenis pemadam kebakaran yang memakai bahan karbon dioksida. Mengapa karbon dioksida? Hal ini terjadi karena karbon dioksida dapat menghilangkan oksigen yang menjadi “bahan bakar” api yang menyala sehingga api pun dapat dengan mudah berhenti. Disamping itu, karbon dioksida sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu sehingga area seperti laboratorium, ruang komputer, ataupun tempat penyimpanan makanan yang sensitif dapat aman dari kontaminasi yang merusak.




Comments are closed.