Mengenal Komponen Pipa (Bagian 5)
28 October 2014
Pipa telah menjadi sebuah peralatan yang diadopsi di berbagai macam kehidupan manusia. Kita dapat memakai pipa dalam bidang penyaluran air ataupun gas secara massal. Pipa pipa perusahaan air minum daerah tentu saja sering kita lihat baik itu yang berupa pipa-pipa berukuran besar dan terbuat dari logam yang keras. Untuk kebutuhan gas, pipa juga dapat dipakai untuk distribusi dan transmisi gas disamping instalasi atau konstruksi yang banyak diterapkan pada penghasil gas alam atau gas bumi yang banyak dialirkan ke berbagai tempat.
Pipa-pipa yang panjang tersebut harus memiliki sambungan yang kuat dan tahan lama. Sambungan antar pipa ini haruslah menjaga agar fluida yang mengalir di dalamnya tidak mengalir keluar. Terdapat beberapa faktor yang dapat kita pelajari mengenai sistem perpipaan seperti jenis aliran dan suhu dari fluida ataupun sifat korosi yang mungkin terjadi. Apa sajakah sambungan perpipaan tersebut?
Jenis sambungan pertama yang dapat kita kenal adalah sambungan dengan menggunakan pengelasan. Jenis sambungan ini cukup banyak dikenal oleh masyarakat. Pipa pipa logam yang memerlukan beragam jenis sambungan dapat saling dipasangkan dengan memakai pengelasan. Pengelasan ini sendiri biasanya dilakukan di tempat dimana pipa akan dipasang agar lebih memudahkan pembangunan sistem yang tepat.
Jenis sambungan yang kedua adalah sambungan yang memakai ulir. Kita mengenal sambungan pipa jenis ini pada pipa-pipa air yang ada di dalam rumah. Pada ujung-ujung sambungan pipa, biasanya kita akan menemukan ulir sebagai area dimana kita dapat menyambung pipa. Biasanya, dalam menyambung pipa-pipaini, kita harus menggunakan cara khusus berupa perekatan dengan lem atau melakukan pengkleman. Sistem klem sendiri biasanya dipakai untuk jenis pipa plastik atau pipa fibreglass. Pipa-pipa yang memakai sambungan ulir biasanya adalah pipa yang bertekanan rendah. Dalam proses pengilangan, pipa jenis ini pun biasanya hanya memiliki ukuran di bawah dua inchi.
